Lampung, 1 – 2 Agustus 2023, Dosen Program Studi (Prodi) Magister Bimbingan dan Konseling (MBK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Dr. Dody Hartanto, M.Pd., menjadi Pembicara dalam Kegiatan Workshop Penunjauan Kurikulum Prodi BKPI UIN Raden Intan Lampung selama dua hari pada tanggal 1-2 Agustus 2023.
Dalam sambutannya, Ketua Program Studi (Kaprodi) Magister Bimbingan dan Konseling (MBK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Dody Hartanto, M.Pd. Memaparkan tentang Pengembangan Kurikulum Berorientasi Outcome Based Education. Prodi Bimbingan dan Konseling (BK) Universitas Ahmad dahlan (UAD) sejak tahun 2015/2016 mendapatkan hibah KPT dan pada tahun 2020 MBKM, sehingga tahun 2021 menjalankan dua program yaitu KMMI Cybercounseling Training Class dan PKKM OBE/ Acreditation (Nas/Inter). āMimpi kami untuk dapat segera melakukan AUN QA dan AQASā ujarnya.
Adapun materi yang beliauĀ sampaikan adalah tentang prinsip Dasar OBE, proses OBE, manfaat OBE, dan stimulan OBE. Dengan Pendekatan OBE dalam Kurikulum perbaikan berkelanjutan menggunakan OBC, OBLT, dan OBAE. Peninjauan kurikulum prodi BKPI UIN Raden Intan Lampung, Para dosen UIN RIL terlibat aktif dalam praktik pembuatan kurikulum OBE dan RPS berbasis OBE.
Dalam workshop ini, ketua Prodi BPKI Dr. Ali Murtadho MSi menyampaikan bahwa narasumber dalam workshop ini merupakan ahli dalam bidangnya, narasumber merupakan Tim Reviewer Program Bantuan Kerjasama Kurikulum dan Implementasi MBKM Perguruan Tinggi Kemendikbud serta TOT Pengembangan Kurikulum Pendidikan Tinggi.Ā
Wakil Dekan III, Prof. Dr. H Subandi MM menyampaikan bahwa sejatinya kurikulum perlu untuk ditinjau agar dapat menghantarkan proses pembelajaran yang akan semakin baik sehingga dapat menghasilkan mahasiswa yang berkualitas dan berkompentensi.
Hal yang sama disampaikan oleh Ketua Prodi BKPI Dr. Ali Murtadho MSi menurut beliau, kurikulum merupakan sebuah kewajiban yang harus ditinjau , karena apabila tidak dilakukan peninjauan kurikulum, maka lembaga pendidikan itu akan tertinggal. (NRS)