Bertempat di Grand Mega Resort Hotel, Kuta, Bali (22-24/10/2023) dua dosen magister BK UAD di daulat menjadi moderator pada sesi keynote speaker dari Kemenpanrb dan Kemdikbudristekdikti.
Kedua dosen tersebut yakni Dr. Hardi Santosa, M.Pd., yang memimpin diskusi keynote speaker ke-2 dari menpanrb terkait tema urgensi rekognisi profesional terhadap profesi bimbingan dan konseling di Indonesia dan Dr. Dody Hartanto, M.Pd. yang memimpin sesi Keynote ke-3 dengan tema Standar Bimbingan dan Konseling di Perguruan Tinggi.
Dalam paparannya, menpanrb menegaskan bahwa pemerintah terus berkomitmen dalam melakukan reformasi birokrasi. Organisasi/birokrasi akan kuat manakala di isi oleh SDM yang berkualitas. Untuk itu dalam rekrutmen ASN, Menpanrb mengedepankan sistem yang transparan dan akuntabel.
Diskusi pada sesi keynote speaker ini sangat dinamis. Terdapat 3 isu utama yang di diskusikan, yakni: (1) Menpanrb diharapkan dapat memasukan klausul guru bimbingam dan konseling/ konselor ke dalam UU ASN yang sedang di siapkan oleh MenpanRB; (2) Pada saat penerimaan CASN, Menpanrb diharapkan dapat mengakomodir para lulusan sarjana bidang bimbingan dan konseling dengan secara eksplisit menyebutkan dalam formasi yang ditawarkan; (3) Kiranya para lulusan pendidikan profesi konselor (PPK) dapat di akui dengan langsung mendapatkan predikat sebagai guru profesional yang berhak mendapatkan tunjangan professional.
Sementara itu, diskusi pada paparan keynote ke-3 dengan topic Pengembangan Standar Layanan Bimbingan dan Konseling di Perguruan Tinggi menegaskan bahwa: (1) perlu ada regulasi yang mengatur kedudukan bimbingan dan konseling perguruan tinggi; (2) Produk buku pedoman penyelengaraan layanan bimbingan dan konseling di Perguruan Tinggi yang telah dissusun oleh PB ABKIN hendaknya dapat menjadi salahatu rujukan dalam pemeringkatan Perguruan Tinggi melalui SIMKATMAWA; (3 ABKIN mendorong penguatan peran, tugas dan pokok fungsi unit konseling mahasiswa dalam bingkai layanan bimbingan dan konseling di Perguruan Tinggi DAN (4) Pentingnya konsinyering integrasi antara pusat karier dan unit layanan bimbingan dan konseling bagi mahasiswa di Pergutuan Tinggi.
Acara tahunan yang berfungsi mengevaluasi program kerja organisasi ini di hadiri oleh 276 peserta dari seluruh Indonesia. Acara di buka oleh Bupati Kabupaten Kuta dan dihadiri oleh para pejabat setempat. Rakernas yang mengusung tema Penguatan Peran Bimbingan dan Konseling Melalui Pendidikan Profesi dan Sertifikasi Untuk Pembangunan Bangsa ini juga di isi dengan pengembangan keilmuan berupa konvensi dan workshop.