Selasa, 21 November 2023 dalam agenda ini merupakan komunikasi lanjutan dari RDPU Sekertaris Prodi (SekProdi) Magister Bimbingan dan Konseling Dr. Hardi Santosa, M.Pd bersama PB ABKIN dan Pimpinan Komisi X DPR RI menyepatkan menonton bersama dengan pemeran film Budi Pekerti yang bertempat di Jakarta.
Selanjutnya, koordinator lapangan, Dr. Hardi Santosa, M.Pd, menjelaskan bahwa gagasan menonton bersama (nobar) ini berasal dari pimpinan Komisi X, yakni Pak Dede Yusuf. Dr. Hardi Santosa menyampaikan apresiasinya kepada pimpinan Komisi X, terutama Pak Dede Yusuf, yang telah menunjukkan perhatian serius terhadap sektor pendidikan di Indonesia, khususnya dalam konteks profesi bimbingan dan konseling. Salah satu bukti nyata dari perhatian tersebut adalah penyelenggaraan kegiatan nobar ini, seperti yang diungkapkannya.
Seusai menyaksikan film, PB ABKIN dan Komisi X DPR RI terlibat dalam obrolan santai. Prof. Muh Farozin, selaku Ketua Umum PB ABKIN, menyampaikan pandangannya mengenai Film Budi Pekerti. Ia menekankan bahwa film ini memiliki kedalaman makna, menggambarkan sosok guru BK yang memiliki semangat idealisme, teguh pada nilai-nilai kebenaran, dan yang paling penting, berani mengadvokasi kebenaran meskipun perjuangannya tidak mudah dan memerlukan energi luar biasa. Film ini dihasilkan dengan penuh dedikasi dan didasarkan pada fenomena aktual yang tengah marak. Prof. Muh Farozin menyatakan bahwa film ini mencerminkan perasaan ribuan guru di Indonesia, termasuk guru BK, yang menghadapi tantangan besar dalam memperjuangkan idealisme dan kebenaran, terutama terkait dengan perlindungan profesi.
Sementara itu, Bapak Dede Yusuf, pimpinan Komisi X, turut memberikan apresiasi terhadap komitmen PB ABKIN dalam menjadikan guru BK di Indonesia sebagai pilar utama dalam membimbing moral bangsa. Film ini membuka wawasan kita akan pentingnya budi pekerti sebagai dasar hidup dalam berinteraksi dalam masyarakat.
Meskipun mengikuti nilai-nilai kebenaran dan menjunjung tinggi idealisme merupakan perjuangan yang sulit dan berisiko tinggi, film ini mengajarkan kepada kita pentingnya bersikap berani untuk menyuarakan kebaikan dan moral demi kebaikan bangsa. Harapannya, film ini dapat menginspirasi guru-guru di Indonesia, terutama para Guru BK, untuk terus bersikap tegas dalam menyuarakan kebenaran, memberikan teladan, dan menjadi contoh positif demi menciptakan generasi emas yang memiliki moralitas yang luhur.